Berkirim pesan dapat dilakukan melalui berbagai kanal komunikasi. Bisa lewat email, chatting whatsapp, chatting telegram atau DM Instagram. Kebiasaan chit-chat ini secara tidak sadar membentuk karakter kita, yaitu instant dan tidak terikat waktu. Instant, karena pada saat hampir bersamaan bisa dilihat status read-unread. Tidak terikat waktu karena kita bisa berkirim kapanpun bahkan Weekend dinihari.
Berbagai kebiasaan chit-chat dengan teman sebaya ini mengakibatkan lunturnya etika berkomunikasi, terutama terhadap orang yang lebih tua. Apapun channel komunikasinya, ada satu prinsip yang harus selalu ditegakkan yakni etika.
- Berkirim pesan saat jam kerja, bukan malam hari apalagi weekend.
- Legowo bila pesan dibalas meskipun jeda berjam-jam. Sebaiknya tidak memaksa untuk membalas pesan secara langsung.
- Penggunaan huruf kapital Capslock pada kalimat itu diterjemahkan sebagai “BERTERIAK” sehingga lebih sopan menggunakan huruf biasa.
- Memperkenalkan diri pada awal kalimat, lebih disukai.
- Sampaikan terimakasih pada akhir pesan.
- Jelaskan keperluan Anda, tidak perlu menunggu response terlebih dahulu.
- Gunakan kata ganti Saya untuk merujuk diri Anda dan kata ganti Bapak/Ibu untuk merujuk dosen. Hindari pemilihan kata Njenengan, Sampeyan, Antum, Kamu, Elo, Masbro, Aku, Gue
- Jangan bernada perintah, misal “Tolong dicek, tolong dinilai”